Saturday, May 22, 2010

Lok Bai Intan

Akhirnyaaaa.. Udah satu setengah tahun, akhirnya ngereview juga tentang Pasar Terapung yang kondang di Banjarmasin.
FYI Pasar Terapung di Banjarmasin ada 2, Kuin Selatan dan Lok Bai Intan. Yang paling deket dari tengah kota itu Kuin Selatan.
Kenapa aku sebut Kuin Selatan, karena darmaga perahu klotok paling deket ada di daerah Kuin Selatan. Kita tinggal nyewa perahu sekitar 70 ribu dengan kapasitas 10 orang, 10 menit merasakan hawa subuh dan berkas sunrise, sampe deh di Pasar Terapung-nya.

8 tahun yang lalu, waktu pertamakali aku ke Kalimantan, pasar ini masih rame banget. Dari mulai pedagang sayur, buah, wadai (kue), sampai warung soto terapung-pun ada. Kalo lagi musim buah, suasana pasar bisa meriah banget karena warna-warni cerah buah jeruk, apel, sampai rambutan.
Nah, untuk Lok Bai Intan, jaraknya lebih jauh. Dari tengah kota kita harus nyewa perahu klotok 250 ribu dengan jarak sekitar 1 jam perjalanan. Harus berani berangkat lebih pagi biar hawanya masih sejuk dan ngga kepanasan di tengah jalan.

Tapi 1 jam itu ngga bakal sia-sia, karena kita bisa ngedapetin pemandangan hutan rawa di kanan-kiri. Mirip mirip versi Indonesia-nya hutan Amazone deh ^^.

Di awal perjalanan kita bisa ngelihat kehidupan khas Banjar dengan rumah-rumah terapung dan segala kegiatan rumah tangga yang masih memakai air sungai, misalnya mandi, dan cuci pakaian. Konon, semua rumah dan bangunan menghadap ke sungai sebagai jalur utama transport utama. Tapi seiring dibangunnya jalan raya, mayoritas rumah merubah letak pintu keluar mereka. Beberapa bangunan seperti sekolah, warung, dan mushola masih bisa kita jumpai mengahadap ke sungai lengkap dengan perahu-dayung buat kendaraan pindah tempatnya.

Untuk beli di Pasar Terapung ini harus punya taktik. Bisa berbahasa Banjar minimal "Bu'ai" (panggilan sayang buat ibu penjual), dan berani nawar. Kadang mereka maksa buat beli satu keranjang sekaligus, tapi ada juga kok yang ngejual-nya per-biji.
Ngga rugi deh sekali-sekali belanja ke sini. Seru!!!!
Enjoy Borneo.